Hari ini 22 Februari 2014 Bapak Pandu Dunia diperingati oleh para
anggota Pramuka di hari jadinya yang ke-157. Meskipun sudah tiada namun jiwa
Lord Baden Powell masih tegak dan akan selalu hidup di jiwa para anggota
Pramuka Indonesia khususnya dan anggota pandu dunia pada umumnya. Sejenak kita
lihat kembali siapa Lord Baden Powell..
Baden Powell lahir di London , Inggris pada tanggal 22 Februari 1857 dengan
nama Robert
Stephenson Smyth Baden Powell. Nama Baden Powell diambil dari
nama ayahnya Domine HG Baden Powell, seorang Profesor geometri di Universitas
Oxford. Ayahnya meninggal paad saat Stephenson masih berusia 3 tahun. Ibunya
adalah putri seorang Admiral Kerajaan Inggris bernama WT Smyth. Jadi Boden
Powell merupakan keturunan seorang ilmuwan dan keturunan petualang di pihak
lain.
Tahun 1870, Baden Powell memasuki Charterhouse School di
London dengan beasiswa. Ia bukan seorang siswa yang luar biasa , tetapi ia
adalah seorang yang giat. Ketangkasannya dalam bidang olahraga terutama sebagai
penjaga gawang kesebelasan sekolah dan bakatnya dalam bidang seni seperti drama
dan musik menjadikannya pusat perhatian. Baden Powell jugai pandai menggambar,
bakat ini kemudian memudahkannya menghiasi karangan-karangannya sendiri.
Baden Powell menamatkan pendidikan di Charterhouse School
pada usia sembilan belas tahun. Beberapa waktu setelah sekolahnya selesai,
Baden Powell berangkat ke India sebagai pembantu Letnan dalam resimennya yang
terkenal pada perang Krim – Charge of the Light Brigade. Selain prestasinya
dalam ketentaraan – menjadi kapten pada usia 26 tahun – ia dikenal sebagai
pemburu babi hutan di India dan memeperoleh piala “pigstiking” . Olahraga ini
sangat dihargai di India karena babi hutan dianggap satu-satunya binatang yang
berani minum bersama harimau.
Pada tahun 1887, Baden Powell berangkat ke Afrika , untuk
ikut serta berperang melawan suku Zulu , kemudian Suku Anshati dan Suku
Matabele. Karena keberanian dan kepandaiannya penduduk Afrika menjulukinya
dengan “impeesa” – srigala yang tidak pernah tidur. Karena kecakapannya itu,
tahun 1899 pangkatnya telah dinaikkan menjadi kolonel.
Pada waktu itu hubungan Inggris dengan Transval (Afrika
Selatan) telah memuncak pada titik perpecahan. Baden Powell membentuk dua
bataliyon pemburu berkuda dan berangkat ke Mafeking. Siapa yang menduduki
Mafeking, berkuasa di Afrika Selatan”. Demikian dikatakan penduduk asli Afrika
. Perang pecah pada tanggal 13 Oktober 1899. Selama 217 hari Baden Powell
berhasil menguasai dan mempertahankan Mafeking dari kepungan Bangsa Boer yanng
jumlahnya jauh lebih besar. Baden Powell dapat mem[ertahankan kota tersebut sampai
akhirnya datang bantuan pada tanggal 18 Mei 1900. Boden Powell kemudian
berpangkat Mayor Jenderal dan menjadi pahlawan bangsanya.
Tahun 1901 Baden Powell kembali ke Inggris . Ia kemudian
menulis buku yang diperuntukan bagi prajurit muda “Aids to Scouting”. Buku
tersebut sangat terkenal dan digemari bukan saja oleh para prajurit melainkan
juga oleh masyarakat Inggris khususnya para remaja. Dalam satu bulan saja
terjual 60.000 buku , karena masyarakat muda dan tua menggemari buku ini .
Surat-suratpun berdatangan terutama dair anak-anak yang menginginkan sesuatu
yang lebih kongkrit dari cerita dalam buku. Baden Powell menyadari suatu
panggilan untuk membantu anak-anak negaranya.
Atas desakan tersebut berkumpulah 21 orang pemuda dari
berbagai lapisan masyarakat yang bergabung dalam Boys Brigade di bawah pimpinan
Wiliam Smyth mengikuti perkemahan pada tanggal 25 Juli 1907 di Brownsea Island
selama delapan hari. Dalam perkemahan itu dipraktekan cara-cara memasak ,
berenang , menyelidik, merintis, permainan, mengembara serta api unggun dan
lain-lain. Perkemahan tesebut terselenggara dengan baik dan kemudian dijadikan
sebagai perkemahan Pramuka pertama.
Sesudah perkemahan tersebut , dua minggu sekali diterbitkan
buletin “A Handbook for instruction in Good Citinzenship Trough Woodcraft”. Isi
buletin ini diambil dari buku Aids to Scouting dan pengalaman saat berkemah di
Brownsea Island. Setelah enam kali terbit buletin ini kemudian dibukukan
menjadi buku “Scouting for Boys”. Beberapa saat setelah buku ini diterbitkan
dan dijual di toko-toko buku maupun tempat penjualan surat kabar , maka
terbentuklah regu-regu dan pasukan dari berbagai lapisan masyarakat. Dengan
terbitnya buku ini kemudian menyebar ke seluruh Inggris, Eropa kemudian
benua-benua yang lain.
Setahun kemudian Baden Powell menyelenggarakan perkemahan
kepramukaan yang kedua di tempat yang sama dengan jumlah Pramuka sebanyak 1.500
anak. Dua tahun kemudian menjadi 109.000 anak dan diikuti oleh negara-negara
Eropa yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Akhirnya Baden Powell memutuskan
untuk mengundurkan diri dari ketentaraan pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan
Jendral dan mengabdikan dirinya untuk menumbuhkembangkan kepramukaan .
Pada tahun 1912 , Baden Powell mengadakan perjalanan
keliling dunia untuk meninjau perkembangan kepramukaan di berbagai negara. Pada
tahun inilah permulaan kepramukaan dinyatakan sebagai persaudaraan sedunia .
Tahun1920 di London berkumpul Pramuka dari seluruh dunia untuk mengadakan
Jambore pertama di dunia . pada malam terakhir yaitu pada tanggal 6 Agustus
1920 , Baden Powell diangkat sebagai Chief Scout of the world .Bapak Pramuka
sedunia. Pada tahun 1929, Baden Powell dianugerahi Raja George V dengan julukan
bangsawanLord Baden Powell
of Gilwell.
Di usianya ke delapanpuluh tahun ia kembali ke Afrika yang
dicintainya. Walaupun Baden Powell tidak menyetujui penjajahan yang dilakukan
oleh negaranya , ia telah menunjukan kesetiaan terhadap negara dan rajanya .
Baden Powell meninggal di Kenya di suatu tempat yang tertera pada tanggal 8
Januari 1941 , sebulan sebelum ulang tahunnya yang keelapan puluh empat.
*
Pesan
Terakhir Baden Powell
Pramuka-pramuka yang kucinta :
Jika kamu pernah melihat sandiwara Peter Pan, maka kamu
akan melihat mengapa pemimpin bajak laut selalu membuat pesan-pesannya sebelum
meninggal, karena ia takut, kalau-kalau tidak akan sempat lagi mengeluarkan isi
hatinya, jika saat ia menutup matanya telah tiba.
Demikian halnya dengan diriku. Meskipun waktu ini aku belum
meninggal, namun saat itu akan tiba juga bagiku. Oleh karena itu aku ingin
menyampaikan kepadamu sekedar kata perpisahan untuk minta diri……………
Ingatlah, ini adalah pesanku yang terakhir bagimu. Oleh
karena itu, renungkanlah !
Hidupku adalah sangat bahagia dan harapanku mudah-mudahan
kamu sekalian masing-masing juga mengenyam kebahagiaan dalam hidupmu sepeti
aku. Saya yakin bahwa Tuhan menciptakan kita dalam dunia yang bahagia ini untuk
hidup berbahagia dan bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan, juga
tidak dari jabatan yang menguntungkan, ataupun kesenangan bagi diri sendiri.
Jalan menuju kebahagiaan adalah membuat dirimu lahir dan batin sehat dan kuat
pada waktu kamu masih anak-anak, sehingga kamu dapat berguna bagi sesamamu dan
dapat menikmati hidup, jika kamu kelak telah dewasa. Usaha menyelidiki alam
akan menimbulkan kesadaran dalam hatimu, betapa banyaknya keindahan dan
keajaiban yang diciptakan Tuhan di dunia ini supaya kamu dapat menikmatinya.
Lebih baik melihat kebagusan-kebagusan suatu hal daripada
mencari kejelekan-kejelekan. Jalan nyata yang menuju kebahagiaan ialah
membahagiakan orang lain. Berusahalah agar kamu dapat meninggalkan dunia ini
dalam keadaan yang lebih baik daripada tatkala kamu tiba didalamnya. Dan bila
giliranmu tiba untuk meninggal, maka kamu akan meninggal dengan puas, karena
kamu tidak menyia-nyiakan waktumu, akan tetapi kamu telah mempergunakannya
sebaik-baiknya. Sedialah untuk hidup dan meninggal dengan bahagia. Masukkanlah
paham itu senantiasa dalam Janji Pramukamu, meskipun kamu sudah bukan
kanak-kanak lagi dan Tuhan akan berkenan memberikan karunia pertolongan padamu
dalam usahamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar