Berikut ini adalah langkah-langkah yang kami lakukan
dalam melaksanakan metode ini:
1. Saya berikan
setiap murid selembar kertas, kertas berwarna polos akan lebih baik. Kertas
yang digunakan bebas (bisa juga kertas dari kardus atau buku tulis), namun saya
menggunakan kertas lipat (kertas marmer). Tujuannya adalah supaya lebih menarik
karena berwarna-warni. Selain itu, warna yang berbeda akan lebih mudah
digunakan untuk membandingkan antara satu bilangan pecahan dengan bilangan pecahan
yang lain.
2. Murid
diminta membagi kertas tersebut menjadi dua bagian sama besar (1/2).
3. Murid
diminta untuk mengambil salah satu bagian tersebut dan dibagi dua sama besar
lagi (1/4).
4. Sekali lagi,
murid diminta untuk mengambil salah satu potongan ¼ dan dibagi dua sama
besar (1/8).
5. Dan
lagi, murid diminta untuk mengambil salah satu potongan 1/8 dan dibagi dua
sama besar (1/16).
Guru bisa meneruskan hingga potongan yang lebih kecil lagi, namun sepertinya
potongan 1/16 sudah cukup efektif untuk melakukan permainan ini. Jadi, setiap murid memiliki: 1 potongan 1/2, 1 potongan 1/4, 1
potongan 1/8, dan 2 potongan 1/16.1/16+1/8+1/16+1/16+1/16+1/16+1/16+1/4+1/4=1 |
6. Minta murid bekerja secara berkelompok dengan menggabungkan potongan-potongan yang mereka miliki dengan potongan milik teman lainnya. Jika rombongan belajarnya kecil (5-10 anak), kegiatan ini bisa dilakukan langsung bersama-sama, namun jika rombongan belajarnya lebih besar, maka murid bisa dibagi berkelompok 4-5 anak per kelompok. Agar lebih mudah, saya arahkan murid-murid untuk berkelompok dengan teman sebangku dan teman di bangku depan/belakang mereka.
7. Dari sini, kita bisa membimbing murid untuk menemukan dan menyimpulkan bahwa 1/2 (satu per dua) adalah satu kertas yang dibagi 2 sama besar, 1/4 adalah potongan kerta 1/2 yang dibagi dua sama besar, dan seterusnya. Kita bisa mengajak siswa untuk menyusun dan membandingkan kertas-kertas tersebut. Saya hanya memberikan 2-3 contoh saja. Sisanya saya biarkan siswa yang mencoba-cobanya sendiri. Untuk tahap selanjutnya saya memberi contoh operasi penjumlahan pecahan, misalnya 2/16 adalah 2 potongan 1/16 yang disusun bersama, 3/16 adalah 3 potongan 1/16 yang disusun bersama, dan seterusnya. Saya minta mereka untuk mencari potongan mana yang besarnya sama dengan 2/16.
8. Nah, sekarang mari kita tes pemahaman siswa dengan memberikan soal sederhana. Biasanya murid-murid saya lebih bersemangat ketika mereka tahu ada kompetisi, maka saya buat “kuis cepat-tepat” antara kelompok satu dengan kelompok lainnya. Mulai dari soal yang sederhana, dan secara bertahap ke soal yang lebih kompleks.
Note : Langkah-langkah ini di kutip dari ruang belajar indonesiamengajar.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar