Dahulu kala di sebuah desa terdapat seorang nenek tua
yang hidup sebatang kara. Di desa nenek itu selalu dibenci dan dicaci maki oleh
warga desa karena nenek tua itu adalah orang miskin. Sementara warga desa yang
lain adalah orang yang sangat kaya.
Suatu hari nenek tua itu pergi ke pasar. Saat ingin
membeli sayuran bukannya dilayani tapi malah dicaci oleh penjualnya. Akhirnya nenek
tua itu pulang ke rumah dengan hati sedih. Suatu hari ada seorang istri
saudagar kaya yang kehilangan kalung emasnya. Lalu ia mengira bahwa nenek tua
itu yang mencurinya. Kemudian dia berkata kepada warga yang lain “Nenek tua itu
telah mencuri kalung emasku. Mari kita pergi ke rumah nenek itu. Ayo kita
tangkap dia!”
Akhirnya sore itu juga istri saudagar kaya itu dan para
warga desa pergi ke rumah nenek tua itu. Mereka sampai di rumah nenek tua itu. Mereka
berkata setengah berteriak, “Dasar kau nenek tua pencuri kalung!”
Nenek tua itu langsung keluar dan berkata pada warga, “Aku
bersumpah, aku tidak mencuri kalung siapapun. Walaupun aku orang miskin tapi
aku tidak akan mencuri.” Tetapi para warga tetap tidak percaya.
Kemudian nenek itu menangis. Saat nenek itu menangis
tiba-tiba hujan turun lebat dan banyak petir. Seketika nenek itu menghilang
entah ke mana. Beberapa saat kemudian air hujan itu menghanyutkan mereka semua
dan menjadi danau tak dikenal.
Cerita di buat Oleh Silviana
Asmiroh siswa kelas V MI Tarbiyatul Ulum, jembrak